Drama Ani Dicerai, Ical Dikawin
Mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi gonjang-ganjing politik yang paling membuat kaget publik belakangan ini. Sri Mulyani lebih memilih memenuhi pinangan Bank Dunia untuk menjadi managing director ketimbang melanjutkan tugasnya menjadi Menteri Keuangan. Meskipun belakangan ini dia terus menjadi sorotan publik karena kasus Mafia Pajak Gayus Tambunan dan Skandal Century.
Sri Mulyani memilih pergi ke Washington DC, tempat kantor Bank Dunia berada dan meninggalkan tuntutan para politisi Senayan yang meminta dia bertanggung jawab atas kasus bailout Bank Century. Publik menjadi bertanya-tanya, apa gerangan yang membuat Sri Mulyani mundur? Mereka pun jadi penuh praduga.
Belum terjawab pertanyaan publik di atas, hanya berselang hari, publik kembali dikejutkan 'drama' baru. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical ditunjuk SBY menjadi ketua pelaksana harian Sekretariat Gabungan (Setgab) partai koalisi. Faktor timing dari dua kejadian ini seperti sebuah drama yang sudah disusun rapi alur ceritanya. Benarkah mundurnya Sri Mulyani dan diangkatnya Ical sebuah rekayasa politik untuk menutup kasus Century dan gonjang-ganjing politik yang ditimbulkan?
Pertanyaan itu mulai terjawab, saat salah satu Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengusulkan penutupan kasus Century, setelah Sri Mulyani memastikan diri mundur. Golkar bahkan mengajak semua kekuatan politik untuk cooling down dan tidak lagi mengunakan hak-hak dewan, seperti menyatakan pendapat atau hak lainnya yang bisa berujung kepada pelengseran Boediono sebagai Wapres. Pernyataan Priyo ini, menurut saya semakin meyakinkan publik, bahwa hengkangnya Sri Mulyani dari Menkeu adalah penyelamatan dan win-win solution dari pertarungan elit dalam kasus Century.
Lantas, siapa penyusun cerita yang saling sambung-menyambung menjadi satu ini? Siapa yang membuat skenario? Siapa yang diuntungkan dari semua drama ini? Menurut saya, mundurnya Sri Mulyani merupakan bukti nyata kemenangan Golkar, yang selama ini memang ingin menyingkirkan sosok reformis di Kemkeu ini. Apalagi sebelumnya Sri Mulyani dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal secara tegas menyatakan dibalik hiruk-pikuknya pengungkapan Skandal Century ini ada Golkar dan Ical di belakangnya.
Analisa ini akan didukung dengan fakta masuknya Golkar ke barisan inti kekuatan SBY lewat penunjukan Ical sebagai ketua pelaksana harian Setgab parpol koalisi. Rangkaian ini, saya kira sudah cukup membuktikan dalam lingkaran dalam SBY telah terjadi pergeseran peta. Posisi Hatta Rajasa yang sebelumnya selalu dipasrahi urusan 'mengerem' parpol yang melawan pemerintah, kini akan digantikan dengan Ical.
Lalu, apakah benar SBY tidak menghitung semua risiko dari pilihan politiknya ini? Golkar yang juga sudah menjadi bagian dari partai koalisi, terbukti licin dan susah dikendalikan, misalnya dalam kasus Century. Menurut saya, sebagai presiden yang menang dalam 2 kali pilpres, SBY tentu tidak mungkin gegabah. Semua pasti sudah diukur, karena SBY sangat cerdas dan lihai.
Atas dasar inilah, saya menilai justru Golkar yang sedang dibonsai oleh SBY. Dengan menunjuk Ical sebagai ketua pelaksana harian, SBY akan semakin leluasa mengendalikan Ical dan Golkar untuk bisa ikut dengan kemauan 'sang pemimpin'. Ini juga yang membuat internal Golkar mulai goncang. Sebab, ada beberapa kader yang tidak setuju dengan Ical menjadi ketua Setgab, karena dianggap hanya menguntungkan SBY dan PD. Golkar yang selama ini bisa bermain kritis dan bebas, menjadi terkekang dengan posisi Ical sebagai ketua Setgab itu.
Lalu kenapa Ical mau menerima tawaran SBY? Bukankah dia politisi yang sudah makan asam garam dan memimpin Golkar yang terkenal karena pengalamannya berkuasa selama 32 tahun? Spekulasi publik pun muncul, jangan-jangan SBY dan Ical sedang merancang satu skenario tertentu untuk Pilpres 2014?
Dengan alur cerita di atas, bisa jadi Ical sedang diplot SBY untuk disiapkan dalam Pilpres 2014. Mungkin karena PD tidak memiliki kader yang kuat betul didorong sebagai capres pasca SBY, PD cukup puas dengan posisi wapres dengan syarat Golkar dan PD harus berkoalisi. Belum tahu siapa yang akan didorong, apakah Ical sendiri atau kader lain di Golkar. Dugaan itu ternyata diamini oleh elit Golkar.
Kalau memang demikian adanya, bagaimana nasib Boediono setelah ada Ical? Akankah Boediono dipertahankan sampai akhir masa jabatannya sebagai wapres dengan sekian persoalan yang masih melingkupinya, termasuk skandal Century? Pengamat politik dari LSI Burhanudin Muhtadi menilai dugaan ancaman tergusurnya Boediono itu mungkin saja terjadi. Sebab dalam politik, tidak ada kawan dan lawan abadi, yang ada adalah kepentingan yang abadi. Apalagi peran Ical dinilai cukup strategis karena bisa berkomunikasi langsung dengan SBY setiap saat dan bisa rapat dengan para ketua umum partai koalisi setiap waktu.
Namun, untuk mengusur Boediono bukanlah hal yang mudah. Meski secara citra, kekuasaan Wapres Boediono teramputasi dengan peran Ical. Boediono praktis tinggal mengurusi tugas sebagai pembantu presiden. Ical mengambil alih tugas membantu SBY dalam hal konsolidasi parpol koalisi seperti yang dulu dilakukan Wapres Jusuf Kalla saat itu.
Jadi, menurut saya spekulasi publik sah-sah saja mengatakan SBY dan Ical telah, bersepakat atas satu hal. Namun, para politisi itu harus ingat, rakyat telah memiliki rasionalitasnya sendiri. Rakyat telah memiliki ukuran-ukuran mereka untuk memberikan dukungan atau menolak sama sekali. Kalau memang ada kesepakatan antar SBY dan Ical, semoga itu didasarkan atas niat dan komitmen menyejahterakan rakyat. Bukan membuat oligarki kekuasaan baru dengan kawinnya kekuatan penguasa dan pengusaha. Semoga....!
*) Muhammad Nur Hayid, Penulis adalah wartawan detikcom. Tulisan ini merupakan opini pribadi dan tidak mewakili pendapat perusahaan tempat penulis bekerja. (yid/fay)
sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/05/16/115939/1357852/103/drama-ani-dicerai-ical-dikawin
Selasa, 18 Mei 2010
Senin, 17 Mei 2010
STATEMENT DATA DAN STATEMENT PARAMETER
STATEMENT DATA DAN STATEMENT PARAMETER
Untuk memasukkan suatu data ke suatu variabel atau larik atau elemen dari suatu larik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Dengan statement pengerjaan
Contoh A = 5.25
Maka variabel A akan berisi nilai 5.25.
Contoh :
A(1) = 7.15
A(2) = 8.00
A(3) = 5.55
Maka larik A untuk elemen pertama berisi nilai 7.15, elemen kedua berisi nilai 8.00 dan elemen ketiga berisi nilai 5.55.
2. Dengan statement READ
Contoh:
READ (*,10)
10 FORMAT (F5.2)
3. Dengan statement DATA.
Bila data yang akan dimasukkan ke suatu variabel atau larik jumlahnya cukup banyak dan sifatnya konstan, maka akan lebih baik bila digunakan statement DATA.
4. Dengan statement PARAMETER.
Banyak digunakan untuk memasukkan data konstan yang tidak begitu banyak.
STATEMENT DATA
Bentuk umum:
DATA//[[,]//]...
Penjelasan:
Statement DATA merupakan nonexecutable statemen dan harus diletakkan setelah statement spesifikasi bila statement spesifikasi digunakan.
merupakan satu atau kumpulan dari nama variabel, larik atau elemen larik.
merupakan satu atau kumpulan dari konstanta Jumlah konstanta untuk masing-masing harus sama dengan jumlah dari nama variabel atau elemen larik untuk masing-masing .
1. Dengan statement pengerjaan
Contoh A = 5.25
Maka variabel A akan berisi nilai 5.25.
Contoh :
A(1) = 7.15
A(2) = 8.00
A(3) = 5.55
Maka larik A untuk elemen pertama berisi nilai 7.15, elemen kedua berisi nilai 8.00 dan elemen ketiga berisi nilai 5.55.
2. Dengan statement READ
Contoh:
READ (*,10)
10 FORMAT (F5.2)
3. Dengan statement DATA.
Bila data yang akan dimasukkan ke suatu variabel atau larik jumlahnya cukup banyak dan sifatnya konstan, maka akan lebih baik bila digunakan statement DATA.
4. Dengan statement PARAMETER.
Banyak digunakan untuk memasukkan data konstan yang tidak begitu banyak.
STATEMENT DATA
Bentuk umum:
DATA
Penjelasan:
Statement DATA merupakan nonexecutable statemen dan harus diletakkan setelah statement spesifikasi bila statement spesifikasi digunakan.
sumber : *.gunadarma.ac.id
Statement format, carriage control dan format specification berulang pada fortran
Statement format, carriage control dan format specification berulang pada fortran
STATEMEN FORMAT
Bentuk umum:
Bentuk umum:
CARRIAGE CONTROL
Karakter pertama dari setiap data yang ditampilkan di layar maupun diprinter tidak turun ditampilkan atau dicetak. Bila karakter carriage control berupa karakter:
Blank atau spasi, mempunyai efek ganti baris baru,tetapi tidak memberikan spasi.
0, berarti memberi spasi satu baris dari baris sebelumnya.
1, berarti akan mencetak di halaman baru ( tidak berlaku di layar, hanya di printer).
+, berarti tidak ganti baris, tetapi overprinting (menumpangi penampilan sebelumnya di baris yang sama).
FORMAT SPECIFICATION BERULANG
Selain repeatable edit descriptor dapat diulang dengan sejumlah perulangan tertentu, format specification juga dapat di ulang, dengan bentuk umum:Penjelasan:
Maksimum jumlah pengulangan untuk format specification adalah 3
Level.
1. Level pertama pada format specification adalah :
2('BASIC') Yang sama dengan: 'BASIC BASIC'
2. Level kedua pada format specification adalah:
3. 2('COBOL',2('BASIC') Yang sama dengan:2('COBOL BASIC BASIC')
4. atau 'COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC'
5. Level ketiga pada format specification adalah:
5(3X,'FORTRAN',2X,2('COBOL',2('BASIC')),/) Yang sama dengan : 5(3X,'FORTRAN',2X,'COBOL BASIC BASIC COBOl BASIC BASIC',/) atau : 5('FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC
BASIC',/) Sehingga bila program ini dijalankan,akan didapat hasil sbb:
FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC
FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC
FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC
FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC
FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC
sumber : *.gunadarma.ac.id
Verb dan specifier pada fortran
Verb dan specifier pada fortran
Verb adalah kata kerja perintah yang terdapat dalam statement. Hampir semua statement Fortran mempunyai verb, kecuali assignment statement. Contoh WRITE, CALL
Unit Specifier dapat berupa :
1. * atau 0 menunjukkan unit alat untuk Keyboard atau layar.
2. Ungkapan Integer, yaitu nilai integer selain nilai 0 menunjukkan unit alat yang dipergunakan adalah file eksternal (printer atau file disk). Statement OPEN menunjukkan nama dari filenya. Nama file sebagai berikut :
- LPT1: atau PRN (printer yang pertama).
- CON: menunjukkan alat Console.
- LPT2: (Printer kedua).
- COM: atau COM1: atau COM2 untuk Port Komunikasi.
- Nama file di Disk.
contoh : OPEN(1,File='LPT1:')
Format Specifier :
Digunakan untuk menunjukkan format yang akan dipergunakan oleh data input ataupun output.
Statement :
1. Statement yang terolah (Executable Statement) yaitu : statement yang menyebabkan suatu operasi dilakukan. Contoh : ASSIGN, CALL, CONTINUE, DO, ELSE, ELSEIF, AND, ENDIF, GOTO, IF, PAUSE, RETURN, STOP, BACKSPACE, CLOSE, ENDFILE, OPEN, READ, REWIND dan WRITE.
2. Statement tak terolah (Non-Executable Statement) yaitu : statement yang tidak melakukan operasi. Contoh : FORMAT, DATA, PARAMETER, COMMON, DIMENSION, QUIVALENCE, EXTERNAL, IMPLICIT, INTRINSIC, SAVE dan TYPE , PROGRAM, FUNCTION SUBROUTINE.
Unit Specifier dapat berupa :
1. * atau 0 menunjukkan unit alat untuk Keyboard atau layar.
2. Ungkapan Integer, yaitu nilai integer selain nilai 0 menunjukkan unit alat yang dipergunakan adalah file eksternal (printer atau file disk). Statement OPEN menunjukkan nama dari filenya. Nama file sebagai berikut :
- LPT1: atau PRN (printer yang pertama).
- CON: menunjukkan alat Console.
- LPT2: (Printer kedua).
- COM: atau COM1: atau COM2 untuk Port Komunikasi.
- Nama file di Disk.
contoh : OPEN(1,File='LPT1:')
Format Specifier :
Digunakan untuk menunjukkan format yang akan dipergunakan oleh data input ataupun output.
Statement :
1. Statement yang terolah (Executable Statement) yaitu : statement yang menyebabkan suatu operasi dilakukan. Contoh : ASSIGN, CALL, CONTINUE, DO, ELSE, ELSEIF, AND, ENDIF, GOTO, IF, PAUSE, RETURN, STOP, BACKSPACE, CLOSE, ENDFILE, OPEN, READ, REWIND dan WRITE.
2. Statement tak terolah (Non-Executable Statement) yaitu : statement yang tidak melakukan operasi. Contoh : FORMAT, DATA, PARAMETER, COMMON, DIMENSION, QUIVALENCE, EXTERNAL, IMPLICIT, INTRINSIC, SAVE dan TYPE , PROGRAM, FUNCTION SUBROUTINE.
sumber : *.gunadarma.ac.id
Nama variabel, larik dan fungsi pada fortran
Nama variabel, larik dan fungsi pada fortran
Nama Variabel ada 5 tipe :
1. Variabel Integer untuk menyimpan nilai numerik bulat. Bila tidak didefinisikan, maka harus ditunjukkan oleh nama variable yang diawali dengan huruf I, J, K, L, M atau N besarnya memori 2 byte atau 4 byte default-nya 4 byte.
2. Variabel Real ketepatan Tunggal menyimpan nilai pecahan 4 byte. Bila tidak didefinisikan maka harus diawali huruf I,J,K,L,M,N.
3. Variabel real ketepatan Ganda menyimpan pecahan 8 byte. Harus diawali dengan huruf selain I,J,K,L,M,N.
4. Variabel Karakter menyimpan variabel karakter 4 byte. Kalau tidak didefinisikan dapat menampung 4 karakter. Diawali huruf apa saja boleh juga I,J,K,L,M,N.
5. Variabel Logika menyimpan nilai logika .TRUE. .FALSE. Diawali dengan huruf apa saja boleh juga I, J, K, L, M, N.
Nama Larik ( Array ) :
Digunakan untuk menyimpan beberapa nilai dalam satu nama larik. Pada Fortran dapat berdimensi satu, dua, tiga sampai tujuh. Bila tidak didefinisikan maka harus diawali dengan huruf I, J, K, L, M, N.
Nama Fungsi :
Digunakan untuk mendapatkan suatu nilai dari fungsi tersebut. Dengan fungsi, nilai data dapat dikirimkan ke fungsi dan fungsi akan memberikan hasil yang diminta. Dalam Fortran digolongkan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Fungsi Eksternal yang dibuat sendiri oleh pembuat program dalam bentuk unit program yang terpisah tetapi masih dalam satu program.
2. Fungsi Statement dedefinisikan tidak dalam bentuk unit program yang terpisah, tetapi dalam statement tunggal.
3. Fungsi Hakiki atau Fungsi pustaka yang sudah disediakan oleh fortran
1. Variabel Integer untuk menyimpan nilai numerik bulat. Bila tidak didefinisikan, maka harus ditunjukkan oleh nama variable yang diawali dengan huruf I, J, K, L, M atau N besarnya memori 2 byte atau 4 byte default-nya 4 byte.
2. Variabel Real ketepatan Tunggal menyimpan nilai pecahan 4 byte. Bila tidak didefinisikan maka harus diawali huruf I,J,K,L,M,N.
3. Variabel real ketepatan Ganda menyimpan pecahan 8 byte. Harus diawali dengan huruf selain I,J,K,L,M,N.
4. Variabel Karakter menyimpan variabel karakter 4 byte. Kalau tidak didefinisikan dapat menampung 4 karakter. Diawali huruf apa saja boleh juga I,J,K,L,M,N.
5. Variabel Logika menyimpan nilai logika .TRUE. .FALSE. Diawali dengan huruf apa saja boleh juga I, J, K, L, M, N.
Nama Larik ( Array ) :
Digunakan untuk menyimpan beberapa nilai dalam satu nama larik. Pada Fortran dapat berdimensi satu, dua, tiga sampai tujuh. Bila tidak didefinisikan maka harus diawali dengan huruf I, J, K, L, M, N.
Nama Fungsi :
Digunakan untuk mendapatkan suatu nilai dari fungsi tersebut. Dengan fungsi, nilai data dapat dikirimkan ke fungsi dan fungsi akan memberikan hasil yang diminta. Dalam Fortran digolongkan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Fungsi Eksternal yang dibuat sendiri oleh pembuat program dalam bentuk unit program yang terpisah tetapi masih dalam satu program.
2. Fungsi Statement dedefinisikan tidak dalam bentuk unit program yang terpisah, tetapi dalam statement tunggal.
3. Fungsi Hakiki atau Fungsi pustaka yang sudah disediakan oleh fortran
sumber : *.gunadarma.ac.id
Statement pada fortran
Statement pada fortran
Suatu statement dapat dibentuk dari elemen-elemen :
1. Konstanta 5. Verb
2. Operator 6. Unit Specifier
3. Ungkapan 7. Format Specifier
4. Nama
Konstanta :
Numerik yang terdiri dari :
Konstanta Integer (Numerik Bilangan Bulat) 2 byte berkisar antara -32767 sampai 32767 dan yang 4 byte berkisar antara -2147483647 sampai 2147483647. Kontanta Real ketepatan tunggal (Pecahan), mempunyai batasan : 8.43E-37 sampai dengan 3.37E+38 Positif -3.37E+38 sampai dengan -8.43E-37 Negatif Konstanta Real Ketepatan ganda (Pecahan), mempunyai batasan : 4.19D-307 sampai dengan 1.67D+308 Positif -1.67D+308 sampai dengan -4.19D-307 Negatif Konstanta Karakter (String) yang ditulis dalam tanda Petik. Konstanta Logika (Nilai Logika) .TRUE. .FALSE.
Operator :
Aritmatika : ** Pangkat level 1
* Kali level 2
/ Bagi level 2
+ Penjumlahan level 3
- Pengurangan level 3
Hubungan :
.LT. Lebih Kecil dari
.LE. Lebih kecil sama dengan dari
.EQ. Sama dengan
.NE. Tidak sama dengan
.GT. Lebih besar dari
.GE. Lebih besar sama dengan dari
Logika :
.NOT. Tidak atau Bukan
.AND. Dan
.OR. Atau
Ungkapan :
Ungkapan Aritmatika dengan operasi didalam tanda kurung didahulukan, kemudian pangkat, kali, bagi, jumlah, kurang. Ungkapan Karakter tidak boleh menggunakan operator aritmatik, tapi dapat berbentuk konstanta karakter atau nama variabel. Ungkapan hubungan adalah membandingkan niali dari dua numeric atau karakter.
Nama : dapat berupa variabel, larik(array), fungsi, atau rutin.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Maksimum panjangnya 1320 karakter tapi hanya 6 karakter pertama yang dibaca.
2. Karakter pertama harus berupa huruf.
1. Konstanta 5. Verb
2. Operator 6. Unit Specifier
3. Ungkapan 7. Format Specifier
4. Nama
Konstanta :
Numerik yang terdiri dari :
Konstanta Integer (Numerik Bilangan Bulat) 2 byte berkisar antara -32767 sampai 32767 dan yang 4 byte berkisar antara -2147483647 sampai 2147483647. Kontanta Real ketepatan tunggal (Pecahan), mempunyai batasan : 8.43E-37 sampai dengan 3.37E+38 Positif -3.37E+38 sampai dengan -8.43E-37 Negatif Konstanta Real Ketepatan ganda (Pecahan), mempunyai batasan : 4.19D-307 sampai dengan 1.67D+308 Positif -1.67D+308 sampai dengan -4.19D-307 Negatif Konstanta Karakter (String) yang ditulis dalam tanda Petik. Konstanta Logika (Nilai Logika) .TRUE. .FALSE.
Operator :
Aritmatika : ** Pangkat level 1
* Kali level 2
/ Bagi level 2
+ Penjumlahan level 3
- Pengurangan level 3
Hubungan :
.LT. Lebih Kecil dari
.LE. Lebih kecil sama dengan dari
.EQ. Sama dengan
.NE. Tidak sama dengan
.GT. Lebih besar dari
.GE. Lebih besar sama dengan dari
Logika :
.NOT. Tidak atau Bukan
.AND. Dan
.OR. Atau
Ungkapan :
Ungkapan Aritmatika dengan operasi didalam tanda kurung didahulukan, kemudian pangkat, kali, bagi, jumlah, kurang. Ungkapan Karakter tidak boleh menggunakan operator aritmatik, tapi dapat berbentuk konstanta karakter atau nama variabel. Ungkapan hubungan adalah membandingkan niali dari dua numeric atau karakter.
Nama : dapat berupa variabel, larik(array), fungsi, atau rutin.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Maksimum panjangnya 1320 karakter tapi hanya 6 karakter pertama yang dibaca.
2. Karakter pertama harus berupa huruf.
3. Tidak boleh ada spasi atau blank.
4. Tidak boleh mengandung karakter khusus.
4. Tidak boleh mengandung karakter khusus.
sumber : *.gunadarma.ac.id
Sejarah singkat, struktur program, aturan penulisan, dan elemen program fortran
Sejarah singkat, struktur program, aturan penulisan, dan elemen program fortran
Perkembangan Fortran :
Fortran Singkatan Dari FORmula TRANslator, yang merupakan bahasa tingkat tinggi dan ber-orientasi pada rumus-rumus (formula) atau ke permasalahan teknik.
Referensi pertama mengenai Fortran baru dikeluarkan dalam bentuk laporan tahun 1954 oleh Programming Research Group, suatu divisi teknik terapan dari IBM baru pada tahun 1957 diterapkan
pada komputer IBM 704.
Struktur Program Fortran :
Dibagi menjadi 5 bagian kolom dan tiap baris di dalam program dapat berisi :
1. Metacommand
2. Komentar
3. Statement
4. Sambungan dari statement baris sebelumnya.
Aturan Penulisan Fortran :
1. Kolom pertama merupakan Komentar atau metacommand (C, *, $).
2. Kolom 1 sampai 5 untuk penulisan label statement berupa angka.
3. Kolom 6 untuk indikasi sambungan dari baris sebelumnya.
4. Kolom 7 sampai 72 untuk penulisan Statement FORTRAN.
5. Kolom 73 sampai 80 tidak digunakan (Untuk Komentar bebas).
Elemen Program Fortran :
1. Metacommand atau compiler directive sifatnya optional.
2. Komentar berupa tulisan bebas.
Fortran Singkatan Dari FORmula TRANslator, yang merupakan bahasa tingkat tinggi dan ber-orientasi pada rumus-rumus (formula) atau ke permasalahan teknik.
Referensi pertama mengenai Fortran baru dikeluarkan dalam bentuk laporan tahun 1954 oleh Programming Research Group, suatu divisi teknik terapan dari IBM baru pada tahun 1957 diterapkan
pada komputer IBM 704.
Struktur Program Fortran :
Dibagi menjadi 5 bagian kolom dan tiap baris di dalam program dapat berisi :
1. Metacommand
2. Komentar
3. Statement
4. Sambungan dari statement baris sebelumnya.
Aturan Penulisan Fortran :
1. Kolom pertama merupakan Komentar atau metacommand (C, *, $).
2. Kolom 1 sampai 5 untuk penulisan label statement berupa angka.
3. Kolom 6 untuk indikasi sambungan dari baris sebelumnya.
4. Kolom 7 sampai 72 untuk penulisan Statement FORTRAN.
5. Kolom 73 sampai 80 tidak digunakan (Untuk Komentar bebas).
Elemen Program Fortran :
1. Metacommand atau compiler directive sifatnya optional.
2. Komentar berupa tulisan bebas.
3. Statement merupakan inti yang berupa instruksi-instruksi.
sumber : *.gunadarma.ac.id
Langganan:
Postingan (Atom)